Tips Shalat Khusyu

Tausiyah oleh AA Gym
reshared oleh Mas A Wahyu J

Tips Shalat Khusyu

(KH. Abdullah Gymnastiar)
Bismillahhirrahmaanirrahiim,
Dalam Al-Qur’an Surat Al Mumi’nun ayat 1: Qod aflahal mu’minuun. Al ladziinahum fii sholatihim khoosyi’uun.
Amat sangat berbahagia, sukses orang yang beriman yang khusyu dalam sholatnya.
Dengan kata lain siapapun yang merindukan kebahagiaan yang hakiki.
Kesuksesan sejati, kemenangan dalam hidup ini selayaknya kita memperhatikan kualitas sholat.
Dapat dipastikan bahwa perintah sholat bukan untuk kepentingan Allah yang Maha Agung. Yang sudah memiliki segala-galanya dengan sempurna. Perintah sholat seluruh keuntungannya akan kembali kepada pelakunya.
Kalau kita simak sholat khusyu bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena Allah tidak mungkin memerintahkan kepada kita sesuatu yang mustahil kita lakukan. Setidaknya, sholat khusyu itu bisa kita lihat pada waktu sholat dan sesudah sholat.
Pertama, pada waktu sholat dia akan bisa berkomunikasi dengan Allah sangat baik sehingga berbuah ketentraman jiwa, kebahagiaan berkomunikasi dengan Allah.
Dan dirikan sholat untuk mengingat Allah.
Kedua, sholat yang khusyu’ akan tampak pada perilaku kesehariannya. Berbekas dalam kepribadian, etos kerja maupun prestasi kesehariannya. Jadi tidak mungkin kekhusyuan sholat hanya dinikmati pada waktu sholat saja. Karena sholat yang wajib hanya lima kali sehari jika dilakukan sepuluh menit hanya 50 menit dibanding 24 jam.
Pastilah hikmah sholat yang paling besar justru bisa dilihat ketika
melakukan aktivitas sehari-hari. Aktivitas hubungan sesama manusia,
aktivitas mensejahterakan diri maupun orang lain, harus menjadi bukti kekhusyuan sholat ini.
Dalam sholat khusyu, justru yang paling penting adalah saat-saat sesudah sholatnya karena inilah kemenangan yang hakiki. Ketenangan tidak mungkin dirasakan hanya waktu sholat, kita juga harus tenang diwaktu-waktu lainnya.
Karena itu kita harus menyadari bahwa ketenangan, tidak hanya menyebut nama Allah saja. Tapi pelengkap syariat dunia, rejeki yang cukup, rumah yang lapang, jaminan keamanan, keluarga yang sakinah, perlindungan dari kawan-kawan, inipun merupakan bagian karunia Allah yang harus kita buru sebagai upaya merealisasikan ketenangan jiwa secara syariat.
Ada 7 hikmah dari sholat yang khusyu’:

1. Manajemen waktu (Disiplin waktu)

Allah mengingatkan kita 5 kali sehari. Tidak ada satu agama pun yang begitu intensif mengingatkan waktu selain Islam. Bahkan Allah bersumpah berkali-kali atas nama waktu. Wal’ashr, wal lail, wan nahar dan sebagainya.
Karena manusia memang dibatasi waktu. Dan nilai manusia tergantung dari pada bagaimana dia menyikapi waktu. Kita pasti mati dan kita tidak tahu kapan mati.
Rasulullah menilai orang yang cerdas bukan orang yang bergelar atau yang banyak ilmu tapi orang yang banyak ingat mati. Dan sangat mempersiapkan diri untuk mati. Sehingga penuh perhitungan terhadap setiap gerak-geriknya.
Seorang ahli sholat yang khusyu’, bisa dilihat dari cara menyikapi waktu.
Dia begitu menilai berharganya waktu sehingga tidak mau melakukan
kesia-siaan. Sikap dan perilakunya yang menggunakan waktu hanya mau melakukan yang bermakna.
Siapapun yang sholatnya seperti bagus tetapi begitu banyak membuang waktu percuma, kufur nikmat terhadap waktu, perlu ditanyakan lagi tentang kekhusyuan yang sebenarnya. Dengan kata lain orang yang khusyu dalam sholatnya terlihat dari pribadinya yang sangat menjaga diri dari kesia-siaan, apalagi kemaksiatan.

2. Manajemen niat

Ternyata rahasia sholat dari niat. Qobla subuh, tahiyatul masjid dan sholat shubuh sama-sama 2 rakaat. Yang membedakan adalah niatnya. Rasulullah bersabda, Innamal ‘amalu binniat, Setiap amal tergantung dari niat.
Siapapun yang ingin sukses harus selalu bertanya niat apapun dibalik yang dia lakukan dan yang diucapkan. Dia tidak mau bergerak, sebelum lurus niat, karena Allah, tidak menerima amal apapun kecuali niat yang bersih karena Allah SWT. Semakin bersih niat kita semakin bahagia, semakin ringan yang kita lakukan, semakin tentram batin ini, semakin indah apapun yang kita lakukan. Orang-orang yang niatnya ikhlas jauh berbeda dengan orang yang berniat buruk berniat jahat atau niat yang tidak benar.

3. Manajemen sense of clean

Ternyata tidak ada satu pun yang berani melakukan sholat tanpa diawali wudhu atau tayamum. Proses bersih dari awal merupakan kunci sukses sholat yang khusyu. Berarti orang yang sangat mencintai bersih lahir batin itu adalah rahasia penting kesuksesan dunia akhirat.
Niat lurus dalam aktivitas sehari-hari harus dijaga kebersihan pikiran, dari licik, jahat, kotor dan mesum. Kita harus jaga kebersihan mata kita dari memandang yang diharamkan. Kita harus jaga pendengaran kita dari senang mendengar aib, dll.
Juga semua berasal dari hati yang bersih yang kita jaga tidak diselimuti kebencian, kedengkian melainkan yang bersih. Juga tubuh bersih dari makanan yang haram, harta kita bersih dari hak-hak orang lain.
Orang yang sangat mencintai bersih lahir batin insya Allah tidak akan
didatangi kehinaan. Karena kehinaan biasanya dilekatkan dengan segala sesuatu yang kotor. Maka kalau kita ingin sukses kita harus benar-benar hidup mencintai bersih lahir batin.

4. Manajemen Tertib (Rukun Sholat Tertib)

Rupanya Allah SWT menjadikan hidup tertib teratur dengan proporsional adalah kunci sukses. Sholat itu dilakukan dengan tertib. Barang siapa yang hidupnya tidak teratur, tidak teratur makan sakit maag, tidak teratur tidur kesehatan terganggu, tidak teratur makan obat akan teracuni. Perkataan yang tidak teratur akan menimbulkan masalah, manajemen keuangan yang tidak teratur akan jadi bangkrut.
Melakukan sesuatu tanpa aturan, jalan yang tidak teratur akan semrawut, macet. Maka pertanyaan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang memiliki senang hidup dalam sebuah tatanan yang teratur dengan baik proporsional?
Jikalau menjadi orang yang seenaknya sendiri tidak mau hidup dalam aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan yang benar dan disiplin menjalankan aturan, maka tipis harapan kita akan berprestasi. Kita harus menikmati hidup yang teratur, rapi, tertib dengan baik. Yang dilakukan dengan proporsional ikhlas karena Allah semata. Bersih dari cacat cela perbuatan nista, insya Allah.

5. Tumaninah

Tumaninah ini artinya tenang. Ini yang sangat dahsyat dalam sebuah prestasi.
Kita sering melakukan sesuatu tapi pada saat tubuh kita melakukan sesuatu pikiran kita tidak disana, hati kita tidak disana akibatnya prestasi apa yang bisa dicapai tanpa kehadiran konsentrasi.
Sholat yang baik itu gerakannya disempurnakan, disana hatinya hadir pikiran tertuju konsentrasi. Sebuah kombinasi amal yang sangat indah. Jika kita sedang bekerja, 8 jam efektif dengan perasaan bahagia, tenang, konsentrasi yang baik.
Inilah sebenarnya orang yang akan berprestasi maksimal, seimbang dalam melakukan apapun adil dalam waktu-waktunya hadir lahir batinnya. Begitu pun juga fokus dalam sikapnya, tentram dalam tindak tanduknya. MasyaAllah

6. Siap dalam segala situasi

Berdiri, ruku, sujud. Ketika berdiri akal lebih tinggi dari hati. Bagaimana saatnya mengolah akal kita. Suatu saat sedang ruku keseimbangan antara qolbu dengan akal, begitupun ketika sujud, akal harus tunduk kepada qolbu kita.
Tidak takabur si akal dengan kecerdasannya. Tawadlu dengan qolbu……MasyaAllah.
Keseimbangan antara hati, ada saatnya akal benar-benar kita peras sedemikian rupa sebagian kerja kita dan fisik kita ikut.
Cobalah kita lihat bagaimana hidup ini ada saatnya diatas, di tengah, dibawah, berulang. Kita nikmatisebagai bagian episode hidup kita.
Tidak usah heran sekarang mudah, besok sulit. Adakalanya akal kita begitu sulit memecahkan, hati kita yang dominan. Keseimbangan inilah yang dibutuhkan, tindakan yang selalu proporsional dalam gerak gerik kita. Tawadlu adalah kunci sukses, jauh dari ketakaburan walaupun telapak kaki kita sama dengan kening kita.

7. Salam

Sholat ditutup dengan salam. Dengan salam kita memberikan jaminan pada orang-orang disekitar kita. Bahwa kita berharap keselamatan. Dan saya bukan biang kezaliman bagi siapapun dan saya tidak akan merugikan siapapun.
Artinya seorang yang sholatnya khusyu dia akan menjaga tindak tanduknya.
Agar orang lain merasa aman tidak teraniaya, oleh apapun yang dia miliki, dia lakukan. Seorang yang benar-benar ahli sholat yang khusyu, akhlaknya akan bebas dari kezaliman terhadap siapa pun. Sholat yang khusyu adalah sholat yang sangatproduktif dengan kebaikan.

Orang yang khusyu dalam sholatnya, ibadah komunikasinya nikmat tentram ketika dalam sholat dan tentram pula dalam aktivitas sehari-hari. Karena ia sangat berprestasi, disiplin waktunya, manajemen waktu yang optimal, dengan niat yang selalu lurus dan bersih sehingga tidak goyah oleh imbalan pujian makhluk-makhluk pribadi yang selalu menjaga kebersihan lahir batin, hartanya juga.

Pribadi yang selalu tertib bersikap apapun teratur sehingga efektif dan efisien tindakannya. Pribadi yang benar-benar tumaninah menjalankan setiap tugasnya hadir dengan kemantapan pribadi ketentraman jiwa, kesungguhan, keseriusan.
Pribadi yang benar-benar siap menyikapi setiap episode dengan baik dan penuh ketawadluan. Dan pribadi yang merupakan jaminan tidak akan memberikan kerugian, kezaliman bagi siapapun juga.
Mudah-mudahan dengan hikmah sholat seperti ini maka Allah menghimpun kesuksesan duniawi, harta, kedudukan, persahabatan yang merupakan bagian dari rasa aman yang Allah berikan kepada makhluknya.

Wallahu’alam

Inspirasi Pagi : Shalat Khusyu

Inspirasi pagi : Shalat Khusyu

Nabi saw. bersabda, “Hal yang pertama kali akan diangkat dari manusia adalah kekhusyukan, sehingga engkau tidak akan melihat seorang pun yang khusyuk” … @ (HR Thabrani, No. 7183)

Hudzaifah Al-Yamani ra. pun menguatkan, “Hal yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyuk. Adapun yang terakhir hilang dari agama kalian adalah shalat. 
Terkadang seseorang yang shalat tidak ada kebaikannya, dan hampir-hampir engkau memasuki masjid tanpa menjumpai seorang pun di dalamnya yang khusyuk” … (Abdul Bari Ats-Tsubaiti)
@ As-Sunnah, 01-XI.

Padahal, “Seseorang melaksanakan shalat secara utuh, tetapi boleh jadi dia hanya mendapatkan 1/2 atau sebagian pahala saja, mungkin 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, mungkin juga hanya 1/10. Seseorang hanya akan memperoleh ganjaran sesuai dengan bagian shalat yang sepenuhnya dia sadari” …
@ (HR Ahmad)

Maka, Nabi saw. pun mencontohkan sebuah doa, “Allaahumma inni a’udzubika min qalbi laa yakhsya’u. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk” …
@ (HR Tirmidzi)

Wallohu a’lam…
Fwd dari Ust Lutfiel Hakim,
dari Group BBM Dakwah Alor NTT

Blindspot

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
“BLIND SPOT”

Semua Petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju sehebat Mohamad Ali sekalipun memiliki pelatih. Padahal bila mereka berdua disuruh bertanding jelas Mohamad Ali-lah yang akan menang.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Mohamad Ali butuh pelatih kalau jelas-jelas dia akan menang melawan pelatihnya?

Kita harus tahu bahwa Mohamad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang “Tidak Dapat Dia Lihat Sendiri”

Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan “BLIND SPOT” atau “KELEMAHAN”.

Kita hanya bisa melihat “BLIND SPOT”tersebut dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.

Rahmah El Yunusiyyah, Mujahidah tanpa Emansipasi

Rahmah El Yunusiyyah, Mujahidah tanpa Emansipasi


Di antara para pahlawan Nasional, terdapat sederet nama-nama wanita dari berbagai daerah dan beragam cara berjuangnya. Kalau Cut Nyak Dien dan Keumalahayati berjuang dengan mengangkat senjata tanpa mendirikan sekolah, sementara Dewi Sartika berjuang dengan mendirikan sekolah tanpa mengangkat senjata. Tapi selain mereka, lihatlah Rahmah El Yunusiyah, yang berjuang dengan mendirikan sekolah sekaligus mengangkat senjata. Dan ia pertaruhkan seluruh jiwa raganya demi agama.

Jilbabnya yang panjang nan lebar melebihi dada selalu dikenakannya, memperlihatkan didikan dan penanaman agama yang sangat kuat pada dirinya.

“Kalau saya tidak mulai dari sekarang, maka kaum saya akan tetap terbelakang. Saya harus mulai, dan saya yakin akan banyak pengorbanan dituntut dari diri saya”, kata Rahmah El Yunusiyah suatu hari bertekad.

Ia merasa gelisah ketika melihat perempuan di daerahnya belum mendapatkan pendidikan yang sama seperti yang didapatkan laki-laki, utamanya pendidikan agama. Padahal Islam sendiri tidak pernah membatasi perempuan untuk menuntut ilmu. Ia gelisah, karena kaumnya masih terjerat dengan kebodohan dan ia ingin mengeluarkan kaumnya dari jerat kebodohan melalui pendidikan. Rahmah sadar benar bahwa hanya dengan pendidikan lah, ia bisa memajukan kaumnya dan bisa mengeluarkan kaumnya dari ketertinggalan.

Pelopor Pendidikan Perempuan

Rahmah El Yunusiyah lahir pada tanggal 1 Rajab 1318 Hijriyah atau 20 Desember 1900. Bukit Surungan, Padang Panjang menjadi saksi bahwa dari sanalah calon Mujahidah lahir dan tumbuh. Anak bungsu dari lima bersaudara ini terlahir dari seorang Ayah yang bekerja sebagai Hakim dan ahli Ilmu Falak (astronomi) bernama Muhammad Yunus bin Imanuddin dengan seorang ibu bernama Rafi’ah.

Rahmah kecil telah mendapat pendidikan formal sekolah dasar selama tiga tahun di kota kelahirannya, Padang Panjang. Saat ia berusia 15 tahun, pendidikan bahasa Arab dan Latin ia dapatkan dari Diniyah School (1915) dan dari kedua kakaknya, Zaenuddin Labay dan Muhammad Rasyid. Setiap sore, Rahmah remaja rutin mengaji pada Haji Abdul Karim Amrullah yang merupakan ayah dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau HAMKA di surau Jembatan Besi, Padang Panjang.

Saat berumur 23 tahun, Rahmah nampak sempurna dan begitu istimewa untuk ukuran perempuan seusianya. Keinginan besarnya untuk memajukan keilmuan kaumnya dan mengeluarkan kaumnya dari kebodohan begitu bergelora. Karena bagi Rahmah sendiri, perempuan memiliki peran yang penting dalam kehidupan, utamanya dalam rumah tangga. Karena rumah tangga adalah bagian dari tiang masyarakat dan masyarakat adalah tiang negara. Tentulah ia tidak mau, kaumnya yang mempunyai peran penting dalam tiang negara dan pendidikan anak-anaknya tertinggal dari laki-laki.

Akhirnya pada tanggal 01 November 1923, Rahmah dengan dukungan dari kakaknya, Zaenuddin Labay dan teman-teman perempuannya di PMDS (Persatuan Murid-murid Diniyyah School) memutuskan untuk mendirikan sekolah khusus Perempuan yang dinamai Diniyah School Putri atau Madrasah Diniyah li al-Banat yang bertempat di Masjid Pasar Usang.

Saat itu, muridnya masih berjumlah 71 orang dan terdiri dari ibu-ibu muda, termasuk putri dari Teungku Panglima Polim dan Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Pelajaran yang ajarkan yaitu ilmu agama dan tata bahasa Arab, namun belakangan sekolah ini menerapkan pendidikan modern dengan menggabungkan pendidikan agama, pendidikan sekuler dan pendidikan keterampilan.

“Diniyah School Puteri ini selalu akan mengikhtiarkan penerangan agama dan meluaskan kemajuannya kepada perempuan-perempuan yang selama ini susah mendapatkan penerangan agama Islam dengan secukupnya daripada kaum Lelaki…, Inilah yang menyebabkan terjauhnya penerangan perempuan Islam daripada penerangan agamanya sehingga menjadikan kaum perempuan itu rendam karam ke dalam kejahilan”, kata Rahmah.

Tiga tahun kemudian, gempa hebat mengguncang Sumatera Barat pada tahun 1926, bangunan sekolah dan asrama yang baru ia rintis luluh lantak, meski begitu Rahmah tidak menangis, Rahmah langsung bangkit kembali. Dengan susah payah, ia membangun kembali sekolahnya dengan batangan bambu dua lantai berukuran 12×7 m2 dan menghimpun kembali para muridnya.

Namun, rupanya hal itu tidak cukup, bersama pamannya ia menjelajahi Aceh, Sumatera Utara hingga menyebrangi selat malaka untuk mencari bantuan dana ke Malaysia. Ternyata usahanya tidak sia-sia, Rahmah berhasil mengumpulkan dana yang cukup besar, yaitu sekitar 1569 gulden.
Kiprahnya dalam memajukan pendidikan bagi perempuan, tidak hanya membangun Diniyyah Putri School, tapi Rahmah juga mempelopori sekolah khusus perempuan.

Pada tahun 1955, Rektor Universitas Al Azhar Kairo, Syaikh Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyyah Putri School, ia tertarik dengan sistem pembelajaran khusus yang ada di sekolah tersebut. Dari sana, ia menimba pengalaman dari sekolah yang didirikan oleh Rahmah. Tidak lama setelah kunjungan tersebut, kampus Islam tertua di dunia itu membuka pendidikan khusus Perempuan yang bernama kulliyyât al-banât. Waktu itu memang, Al Azhar belum memiliki sekolah pendidikan khusus perempuan.

Dari rektor Al Azhar ini pula, pada tahun 1957, Rahmah mendapat gelar Syaikhah, gelar istimewa yang diberikan hanya untuk orang-orang yang ahli dalam bidang tertentu dan menguasai khazanah ilmu-ilmu keislaman. Gelar tersebut setara dengan gelar Syaikh Mahmoud Shaltout, yang merupakan mantan Rektor Al Azhar.

Menolak Kesetaraan Gender

Pada saat Rahmah masih hidup, gelombang dan wacana tentang emansipasi dan kesetaraan gender di Barat masih terus berlanjut. Meski demikian hal ini tidak mempengaruhi sikap dan pemikirannya, ia tetap pada fitrahnya sebagai perempuan. Cicit atau keturunan keempat Rahmah, Fauziah Fauzan El Muhammady pun mengakui hal ini.

“Apa pandangan Bunda Rahmah terhadap emansipasi wanita? Mengacu pada surat an-Nahl ayat 97 bahwa barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Jadi bunda Rahmah menganggap tidak ada lagi emansipasi wanita karena Islam sudah memberikan porsi”, kata Fauziah Fauzan, pemimpin Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang.

Meski menentang pembatasan mencari ilmu bagi perempuan, namun Rahmah tidak serta merta menjadi seorang Feminis, hal ini terlihat saat Rahmah mengikuti kongres Kaum Perempuan di Batavia pada tahun 1935, ia mewakili kaum ibu Sumatera Tengah.
Dalam kongres tersebut ia memperjuangkan pemakaian busana perempuan Indonesia yang hendaknya memakai kerudung. Selain itu, dalam kongres tersebut, ia juga berusaha memberikan ciri khas budaya Islam ke dalam kebudayaan Indonesia.

Mujahidah Sejati

Jati dirinya sebagai mujahidah sejati, tetap ia buktikan saat menentang pemerintah Jepang yang kala itu masih menjajah Indonesia, ia dan temannya mendirikan organisasi sosial politik seperti ADI (Anggota Daerah Ibu) Sumatera Tengah, tujuannya untuk menentang pengerahan kaum perempuan Indonesia terutama di Sumatera Tengah sebagai jugun ianfu (perempuan penghibur) tentara Jepang.

Kelompok ini menuntut pemerintah Jepang agar menutup rumah kuning (istilah untuk prostitusi waktu itu) karena tidak sesuai dengan kebudayaan dan agama yang dipeluk oleh bangsa Indonesia. Ternyata tuntutan itu berhasil. Perempuan Indonesia tidak lagi menjadi budak pemuas nafsu seks tentara Jepang. Sebagai gantinya, Jepang mendatangkan perempuan-perempuan dari Singapura dan Korea.

Begitu pun saat masa pemerintahan Soekarno, Rahmah berani dan rela dikucilkan Soekarno, karena menentang kedekatan antara presiden Indonesia pertama ini dengan Komunis. Meski dicap sebagai pemberontak oleh pemerintah pusat saat itu karena bergabung dengan PRRI/PERMESTA, namun Rahmah tidak perduli dan menerima kebencian Soekarno pada dirinya dengan lapang dada.

Tidak cukup berhenti sampai di situ, pada tanggal 12 Oktober 1945, Rahmah mempelopori berdirinya TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang anggotanya berasal dari Gyu Gun Ko En Kai atau Laskar Rakyat. Dapur asrama dan harta miliknya direlakan untuk pembinaan TKR yang rata-rata masih muda usia. Ia tidak hanya terkait dengan BKR, TKR, TRI (kemudian berubah jadi TNI), tetapi juga mengayomi barisan pejuang yang dibentuk organisasi Islam seperti laskar Sabilillah, laskar Hizbullah dan lain-lain. Karena sifatnya yang mengayomi, pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan menyebutnya sebagai Bundo Kanduang dari barisan perjuangan.

Pada tahun 1952-1954, Rahmah menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat Masyumi di
Jakarta dan terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara untuk periode tahun 1955-1958.

Rahmah menghembuskan nafas terakhirnya pada malam Idul Adha, tanggal 26 Februari 1969. Setidaknya ia telah memberikan kita, kaum perempuan, banyak pelajaran, bahwa menjadi pejuang, menjadi seorang Mujahidah, tidak perlu sampai mengorbankan kewajiban kita sebagai Ibu dan Wanita. Cukuplah Khadijah, Aisyah, Khansa dan Rahmah El Yunusiyah sebagai contoh kita bahwa betapa mulianya tugas kita di hadapan-Nya.

Referensi :
Beberapa bahan diambil dari Keterangan langsung Fauziah Fauzan saat mengisi Seminar Kepahlawanan tanggal 10 November 2012 di Universitas Negeri Jakarta.
Dialog Rahmah diambil dari buku Jajat Burhanuddin, Tentang Perempuan Islam : Wacana dan Gerakan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004.
Ahmad Rifa’I, Pahlawan Muslimah tanpa Penghargaan, http://ranahbundo.blogspot.com/
Abdullah Ubaid Matraji, Rahmah El Yunusiyah Pendiri Diniyyah Putri Padang Panjang, http://buyamasoedabidin.blogspot.com/2008/08/rahmah-el-yunusiah-pendiri-diniyah.html
Unknown, http://anaksaleh.com/dunia-islam/70-tokoh-islam-dunia/346-syaikhah-rahmah-el-yunusiah

http://thisisgender.com/rahmah-el-yunusiyyah-mujahidah-dan-pelopor-pendidikan-perempuan-asal-padang/

Refleksi Pagi

“Refleksi Pagi”

dengan menu twit pilihan para ulama dan duat….

Imam Ghozali rahimahullah: Rusaknya rakyat karena rusaknya penguasa. Rusaknya penguasa karena rusaknya ulama dn qadhi (hakim).

Syekh Khalid Muslih: Memikirkan bagaimana akhir perjalanan, akan membuat kita mudah meluruskan dan mengatur awal perjalanan….

Syekh Nabil Audhi: Kalimat kalimat yg baik akan memberikan pengaruh yg baik, walau telah lama berselang…. jangan bakhil menebar kalimat baik…

Syekh Khalid Mushlih: Jika benar cinta ini, hubungan kian terpatri, kesalahan mudah dimaafi….

Syekh Abdulazizi Thuraifi: Kebenarang bagai gunung, tdk hilang oleh gumpalan debu, hanya saja sesaat bisa jadi tak terlihat…

Syekh Abdulaziz Thuraifi: Kebenaran itu lebih panjang usianya dibanding usia musuhnya…

Syekh Saad Al-Khatlan: Bahagia itu bukan anda memilik lebih banyak dari org lain, tapi anda ridha lebih banyak atas apa yg anda dapati…

Syekh Musthafa Sibai: Orang berakal: Org yang perasaannya tdk mengalahkan logikanya. Org bijak; Org yg dpt belajar dari kehidupannya..

Syekh Abdulaziz Thuraify: Di barat diserukan pemisahan antara politik dan agama, krn agama mrk rusak. Agama dpt merusak politik.

Syekh Abdulaziz Thuraify: Di timur (negeri2 Islam) diserukan pemisahan agama&politik, krn politisinya banyak yg rusak. Agama dpt mengancam mrk.

Syekh Muhamad Arifi: Angin hanya sanggup menggoyahkan butiran pasir. Namun gunung tidak akan bergeming olehnya…

Syekh Salman Audah: Yg cukup dgn teguran, tak perlu gunakan cambuk. Yg cukup dg cambuk, tak perlu gunakan pedang…

Syekh Saad Khatlan: Doa orang terzalimi itu terkabul, walaupun dia kafir….

Syekh Nabil Audhi: Mendebat sebuah pemikiran lebih baik daripada mengkritik orang yg memiliki pemikiran tersebut.

Syekh Abdulkarim Bakkar: Seseorang mulia bkn krn suka berbicara ttg kemuliaan, tapi karena sikap dan perbuatannya yang mulia…

Syekh Awad Arqani: Jaga lisanmu kecuali dari 4 hal;
1. Menjelaskan kebenaran
2. Membendung kebatilan
3. Mensyukuri nikmat
4. Meyampaikan hikmah..

Syekh Syekh Aidh Alqarni: Ada 4 janjji

(فاذكروني أذكركم)
“Ingatlah Aku, Aku akan ingat kalian”

(لئن شكرتم لأزيدنكم)

“Jika kalian bersyukur, Aku akan tambahkan (nikmat) utk kalian”

(ادعوني أستجب لكم)

“Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan untuk kalian”

(وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون)

“Tidaklah Allah menyiksa mereka sedangkan mereka beristighfar..”

Syekh Musthofa Husni:

كل ألم يضعفك اليوم يقويك غدًا

Semua derita yang melemahkanmu hari ini, kan menguatkanmu esok hari…

Syekh Ali Badahdah:

أعدل الناس من أنصف من نفسه

Orang yg paling adil, adalah orang yang objektif terhadap dirinya sendiri

Syekh Ali Badahdah:

وأكيس الناس من أخذأهبة اﻷمرقبل نزوله

Orang yg paling cerdas adalah org yg antisipatif thd suatu perkara sebelum kejadiannya

Syekh Shaleh Mughamisi

الاستغفار … حلية المؤمن التي لا ينبغي الانفكاك عنها

Istighfar adalah hiasan mukmin yang tak layak dicopot…

Syekh Nabil Audhi:

من فُتح له باب خير فليجتهد فيه

Siapa yg dibukakan pintu suatu kebaikan, maksimalkanlah…

Syekh Abdulaziz Thuraify:

كما أن طاعات الخلوات أعظم فكذلك ذنوب الخلوات أخطر

Taat saat sepi lebih mulia
Dosa kala sendiri lebih berbahaya

Syekh Thariq Thawary:

Anda dpt melarangku mengatakan yg haq, tapi aku tak kan pernah menjadi pendukung kebatilan..

Syekh Abdulaziz Thuraify:

Maksiat dikala sepi sumber kelemahan
Ibadah saat sendiri, sumber keteguhan

Shobahul Khair wat tamkiiin….
Sumber : fb ust haidir

Hikmah

“HIKMAH”

(tausiyah  KH. Abdullah Gymnastiar )

Tak ada kejadian kebetulan
Tak ada kejadian sia-sia
Semua hanya bisa terjadi dengan izin Allah
Dan semuanya pasti penuh hikmah

Hikmah tak akan terbaca
Oleh orang yg sarat emosi
Sibuk memanjakan perasaan
Cinta dunia, senang dengan penilaian makhluk
Langka berzikir
Tak mau sungguh-sungguh tafakur

Hikmah yg terbaca
akan merubah suasana hati
Akan mudah merubah perilaku
Dari pedih menjadi syukur
Dari melankolis menjadi semangat

Hikmah mudah terbaca oleh orang yang berhati bersih,
Buah dari kecerdasan akal, Ketulusan hati Dan kesungguhan mencintai Allah diatas segalanya..

 

Wahai Sahabatku

Imam syafi’i berkata
“Jika engkau punya teman – yg selalu membantumu dlm rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskanny sangat mudah sekali”
Sahabatku luangkanlah waktu sejenak untuk membaca hadits yg mulia berikut ini….!!!.

Diriwayatkan bahwa :
Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mrk tidak menemukan Sahabat2 mrk yg selalu bersama mrk dahulu di dunia.
Mrk bertanya tentang Sahabat mrk kepada اللّهُ سبحانه و تعالى ..

“Yaa Rabb…
Kami tidak melihat Sahabat2 kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami…??

“Maka اللّهُ سبحانه و تعالى berfirman:
“Pergilah ke neraka, lalu keluarkan Sahabat2mu yg di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah.”
(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab “Az-Zuhd”).

Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat2 mu’minmu, krn mrk memiliki Syafa’at pd hari kiamat”.

Ibnul Jauzi pernah berpesan kpd Sahabat2nya sambil menangis:

“Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada اللّهُ تعالى tentang aku:

“Wahai Rabb Kami…
Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami ttg ENGKAU..
Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu”

Sahahabatku fillah
Mudah-mudahan dg ini, aku telah Mengingatkanmu ttg اللّهُ تعالى ..
Agar aku dapat besertamu kelak di Syurga & Ridho-Nya..

Yaa Rabb…
ْAku Memohon kepada-Mu.. Karuniakanlah kepadaku
Sahabat2 yg selalu mengajakku utk Tunduk Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu..

Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di Akhirat dengan-Mu…

آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ


Wahai sahabatku..
Jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah ttg diriku, dan moga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka.

Kekuasaan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh ketika mereka mengikuti ajaran Islam.

Tafsir Q.S An Nur Ayat 55-64

Ayat 55-57: Kekuasaan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh ketika mereka mengikuti ajaran Islam.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٥٥) وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٥٦) لا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مُعْجِزِينَ فِي الأرْضِ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَلَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٥٧

Terjemah Surat An Nur Ayat 55-57

55. [1]Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi[2] sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa[3], dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam)[4]. Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu[5], maka mereka itulah orang-orang yang fasik[6].

56. [7]Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu[8] diberi rahmat[9].

57. Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat luput dari siksaan Allah di bumi[10]; sedang tempat kembali mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali[11].

– See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-nur-ayat-55-64.html#sthash.TBfEjQGM.dpuf

SEMUA WANITA MATRE? SIAPA BILANG!!

Tausiyah Ustadzah Agustina Udayasari

:: SEMUA WANITA MATRE? SIAPA BILANG!!

Adalah Ummu Sulaim Al Ghumaisho’ binti Malhan bin Kholid bin Zaid bin Harom bin Jundub Al Anshoriyah Al Khozrojiyah

Ia adalah ibu dari Anas bin Malik [pembantu Nabi], saudari dari Ummu Harom bintu Malhan. Beliau terkenal dg kisah menyembunyikan kematian anak dari Abu Tholhah [suaminya setelah Malik bin Nadhor (bapak nya Anas) terbunuh] yaitu ketika Abu Tholhah datang dan menanyakan kabar anaknya, ia jawab bahwa anaknya dlm keadaan tenang, ia hidangkan makanan dan berhias dg hiasan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya lalu berhubungan suami-istri, kemudian mengabarkan kematian anaknya [HR. Bukhari dan Muslim]

Yang juga menarik ialah kisah menikahnya dg Abu Tholhah yg kala itu masih musyrik, maka ditolaknya sekalipun dg mahar yg mahal; “sungguh tidak pantas aku menikah dg seorang musyrik, tidakkah engkau tau wahai Abu Tholhah bahwa tuhanmu itu dipahat oleh budak keluarga fulan, jika patung itu kamu nyalakan api pasti terbakar!” [Thobaqot Ibnu Sa’ad 8/426, Al Hafidz dlm Al Ishobah 8/243 dan Abu Nu’aim dlm Al Hilyah 2/59]

“Wahai Abu Tholhah, tidakkah engkau tahu, bahwa tuhanmu yg kau sembah tumbuh dari dalam bumi?, tidakkah engkau malu menyembah pohon? Tidak ada mahar yang aku inginkan kecuali engkau bersedia masuk Islam”. [Thobaqot Ibnu Sa’ad 8/427]

Selang beberapa waktu Abu tholhah pun mengucapkan syahadatain dihadapan Nabi dan para sahabat, dan dinikahkan oleh Anas diatas sunnah Rasulullah dg mahar yg tidak ada bandingannya dg harta manapun! Yaitu Islam. [HR. An Nasa-I 6/114 juga dlm Al Ishobah 8/243]

Anas berkisah; “Tidaklah pernah aku mendengar wanita manapun yg maharnya lebih mulia daripada Ummu Sulaim, karena maharnya adalah Islam”. [[HR. An Nasa-I 6/114]

Dialah Wanita yg suara sandalnya terdengar oleh Nabi ϑί syurga. [Shahihul Jami’ 3370]

Keutamaan Shalat Dhuha

Tausiyah ust Adzan Wahyu Jatmiko

“Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditetapkan termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat rakaat, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam rakaat maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan rakaat, maka Allah menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di Surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah memiliki karunia yang danugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya” Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani.[17]