Fakta tentang Qur’an

tausiyah Ust Lutfiel Hakim

Jumlah ayat surat albaqoroh 286

Jika kita hapus angka 6, tersisa 28. Tentu, jumlah ini adalah jumlah surat madaniah.

Dan jika kita hapus angka 2 tersisa 86. Tentu ini adalag jumlah surat makiyyah.

Dan jika kita jumlah kan 86+28=114 ini adalah jumlah surat dalam alqur’an.

Juga jika jumlah ayat albaqoroh dibagi 2, ketemu 143. Lihat al baqoroh ayat 143 :

Wakadzaalika ja’alnakum ummatan wasath.

*lihat arti wasath = tengah2.

وَ كَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَ يَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا وَ مَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَا إِلاَّ لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ وَ إِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً إِلاَّ عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللهُ وَ مَا كَانَ اللهُ لِيُضِيْعَ إِيْمَانَكُمْ إِنَّ اللهَ بِالنَّاسِ لَرَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ
(143) Dan demikianlah , telah Kami jadikan kamu suatu ummat yang di tengah, supaya kamu menjadi saksi-saksi atas manusia, dan adalah Rasul menjadi saksi(pula) atas kamu. Dan tidaklah Kami jadikan kiblat yang telah ada engkau atasnya, melainkan supaya Kami ketahui siapa yang mengikut Rasul dari siapa yang berpaling atas dua tumitnya. Dan memanglah berat itu kecuali atas orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan tidaklah Allah akan menyia-nyiakan iman kamu. Sesungguhnya Allah terhadap manusia adalah Penyan­tun lagi Penyayang.

Maha Benar Allah dengan segala firmanNya

Mutiara Hati : “APA Yang Kau Cari…??? “

Tausiyah Ust Robby

Sudah di gunung, pantai kau rindukan
Tiba di pantai, gunung yang kau inginkan
Saat kemarau, kau tanya kapan hujan
Diberi hujan, kemarau kau tanyakan

Sudah tenang di rumah, pengin pergi
Begitu pergi, kau ingin ke rumah kembali
Sudah dapat ketenangan, keramaian kau cari
Keramaian kau temukan, ketenangan kau rindui

Apa yang sebenarnya yang kau cari?
Belum berkeluarga mncari istri/suami
Sudah berkeluarga, ngeluh anak belum diberi
Dapat anak, ngeluh lagi kurang rejeki
………………………….
Ternyata sesuatu tampak indah karena belum kita miliki

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan?
Kalau yang belum ada selalu kita pikirkan..
Sedang Yang sudah diberi Allah kita abaikan?
Bukankah telah banyak yang kau dapatkan?

Jadilah pribadi yang SELALU BERSYUKUR
Karena kesyukuran akan membuatmu subur

Mungkinkah selembar daun bisa menutup bumi
Sedang kau tak bisa menutup telapak tangan sendiri
Tetapi saat selembar daun kecil menempel di mata
Maka bumi yang luas seperti tertutup semua

Begitu juga bila hatimu ditutupi keburukan
Seolah-olah yang tak cocok denganmu selalu kejelekan
Seluruh bumi seolah tak ada kebaikan
Padahal letaknya cuma hatimu yang ketutupan

Jangan tutup matamu dengan daun kecil
Jangan tutup hatimu dengan kotoran secuil
Syukuri nikmat Allah, meski kelihatan mungil
Terus istiqomah dengan sunnah maka kelak kau berhasil

Bila buruk hatimu, buruk pula akhlaqmu
Bila tertutup hatimu, tertutuplah segala sesuatu
Syukurilah semua apa yang ada padamu
Dari situ engkau memuliakan dirimu
Belajarlah berterimakasih kepada Allah Ta’ala
Sebagai modal untuk meMULIAkan-NYA.
Karena hidup adalah: “WAKTU yang dipinjamkan
Dan harta adalah: “ANUGERAH yang dipercayakan”

Semoga bermanfaat

Jangan Meninggalkan Amal

Tausiyah Ust Jabbar

Jangan meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik dari pada tidak beramal sama sekali.

Jangan meninggalkan zikir karena ketidakhadiran hati. Kelalaian kita dari zikir lebih buruk dari pada kelalaian kita saat berzikir.

Jangan meninggalkan tilawah karena tak tahu maknanya. Ketidaktahuan makna dalam tilawah masih lebih baik dari pada ketidakmauan membaca firman-Nya.

Jangan meninggalkan dakwah karena kecewa. Kesabaran kita bersama orang-orang shalih lebih baik dari pada kesenangan kita bersama orang-orang yang tidak shalih.

Jangan meninggalkan amanah karena berat. Beratnya amanah yang kita emban insyaAllah sebanding dengan beratnya timbangan amal yang akan kita dapatkan.

Jangan meninggalkan kesantunan karena lingkungan kasar. Santun kita saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati-Nya.

Allahumma mushorrifal quluub shorif quluubana ‘ala tho’atik..
Yaa muqollibal quluub tsabbit quluubanaa ‘alaa diinik..

Ya Allah yang memalingkan hati manusia, palingkanlah hati kami di atas ketaatan pada-Mu
Wahai yang membolakbalikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu..

10 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR URUSAN UPDATE STATUS TIDAK MERUGIKAN KITA DI HARI KIAMAT

by Ust Hilman Rosyad

1. Tersebut dalam mukadimah shahih Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja yang meriwayatkan sebuah hadits dariku sedangkan ia mengetahui bahwa itu adalah kebohongan, maka ia termasuk salah seorang pendusta.” Oleh karena itu, jangan publikasikan kecuali hadits yang engkau ketahui kesahihannya, agar tidak terkena ancaman hadits ini.

2. Tersebut dalam shahih Muslim: “Cukup kejahatan dan keburukan seseorang jika ia menghina atau meremehkan sesama muslim.” Oleh karena itu, berhati-hatilah, jangan sampai mempublikasikan pesan apa pun yang berisi pelecehan atau penghinaan seseorang, atau suku, atau ras, marga, … meskipun dengan maksud lelucon atau membuat tertawa.

3. Tersebut dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim bahwa Ummu Juraij pernah memanggil Juraij, lalu si Juraij tidak segera merespon panggilan ibunya itu, lalu sang ibu mendo’akan buruk si Juraij, dan terkabulkanlah do’a sang ibu seketika, padahal waktu itu kesibukan si Juraij adalah karena ia sedang shalat. Imam Nawawi menyimpulkan satu pelajaran penting dari cerita si Juraij itu bahwa seorang anak berkewajiban merespon panggilan bapak ibunya, dan itu respon ini hendaklah didahulukan, meskipun dengan mengorbankan shalat sunnat. Oleh karena itu, janganlah urusan update status mengalahkan birrul walidain, betapapun “sibuk”-nya kamu dengan urusan status itu.

4. Tersebut dalam shahih Muslim: “Dan siapa saja yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah SWT akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” Oleh karena itu, jika sampai kepadamu informasi tentang keburukan seseorang, hapus dan buanglah informasi itu dan jangan disebarkan, agar engkau beruntung mendapatkan ganjaran dari Allah SWT yang berupa tertutupinya keburukanmu di dunia dan di akhirat.

5. Tersebut dalam shahih Bukhari: “Bahwa nabi Muhammad SAW pernah melihat seseorang yang tersiksa dengan sebuah besi tajam ditusukkan dari rahang sampai tengkuk, dari mulut sampai tengkuk, dan dari mata sampai tengkuk, lalu beliau SAW bertanya tentang sebab adzab tersebut. Beliau mendapatkan jawaban bahwa sebabnya adalah setiap pagi, lelaki itu keluar rumah dengan satu kebohongan, yang kemudian kebohongan itu tersebar ke seluruh penjuru dunia.” Adduuhhh… betapa banyaknya isu-isu bohong tersebar di zaman ini, khususnya di era di mana orang tidak lagi melakukan cross check.. adduuuhhh..betapa banyaknya nama-nama palsu di dunia maya… Oleh karena itu, ikutilah manhaj Al-Qur’an: tatsabbut dan tabayyun.

6. Betapa banyak kemungkaran dapat dihilangkan… betapa banyak derita dapat diselesaikan… betapa banyak pula bid’ah bisa dihentikan, semua itu dikarenakan ada kesatuan dan persatuan untuk menghadapinya melalui berbagai tulisan, semua ini tehitung sebagai pintu kebaikan, dan Allah SWT mencintai orang orang yang berbuat ihsan.

7. Celaka sekali seseorang yang telah meninggal dunia, sementara dosa-dosanya masih terus mengalir (“dosa jariyah”) ratusan tahun, lebih banyak dari itu atau kurang dari itu, dan dia pun di alam kubur sana, terus menuai adzab atas “dosa jariyah” itu, gara garanya adalah keburukan yang ia mulai, dilanjut dan disebar luaskan oleh orang-orang sepeninggalnya… Allah SWT berfirman: “Dan Kami tuliskan apa yang telah mereka perbuat dan juga jejak jejak mereka” (Yasin: 12). Oleh karena itu, jika engkau terperosok dalam kemaksiatan, jadikanlah urusan kemaksiatanmu itu antara dirimu dan Tuhanmu sahaja (rahasiakan dan jangan publikasikan) dan janganlah engkau membantu orang lain dalam bermaksiat kepada Allah SWT.

8. Semua perangkat dan gadget adalah sarana untuk mengujimu dalam urusan muraqabullah, maka, betapa agungnya rasa takut dan pengagunganmu kepada Allah jika engkau dapat melampaui kemunkaran melalui gadget ini, meskipun dengan mudah kamu dapat mengikuti dan menontonnya, dan meskipun kamu dapat menyendiri dengan gadget itu dengan tanpa pengawasan siapa-siapa. Jika engkau tetap dapat menghadirkan muraqatullah, niscaya engkau termasuk orang orang yang disifati oleh firman Allah SWT: “yaitu mereka-mereka yang takut kepada Tuhan mereka saat mereka menyendiri”.

9. Di hadapanmu terbuka pintu dakwah seluas-luasnya, sangat mungkin engkau menjadi seorang aktifis dakwah padahal engkau duduk manis di tempat tinggalmu, hanya dengan menggerakkan jempol tanganmu, maka, koleksilah berbagai hal yang bermanfaat, pilih hadits-hadits yang shahih, potong bagian bagian dari klip yang berguna, lalu menyebar luaskannya, sebab, siapa saja yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala yang didapat oleh yang melakukannya.

10. Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata: “Sepatutnya seseorang tidak pelit, meskipun dengan dengan melakukan sedikit kebaikan, atau dengan meninggalkan keburukan, betapapun kecilnya, sebab ia tidak mengetahui kebaikan mana yang akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah SWT kepadanya, atau keburukan mana yang akan menjadi sebab kemurkaan Allah.

Shalatnya Orang Munafik

reshared oleh Ustadz Adzan Wahyu Jatmiko)

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shala Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).

Adzan Terakhir Sahabat Bilal

reshared oleh ust Fauzi Indrianto

Adzan Terakhir Sahabat Bilal

Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”

Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya terdiam. “Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.

Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal Ra tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.” Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa,…

yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein. Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.” Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.

Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.

Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra, semenjak Nabi Saw wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan, sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi…

Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra.
Aamiin…

Semoga bermanfaat dan Salam Ukhuwah

Muslim,Muhajir, Mu’min, dan Mujahid sejati

Dari forum arrihlah..

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده، والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه) متفق عليه. وزاد الترمذي والنسائي: (والمؤمن من أمِنَه الناس على دمائهم وأموالهم) وزاد البيهقي: (والمجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله)

“Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu’anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:’‘Seorang muslim sejati adalah orang yang menyelamatkan muslim yang lain dari kejahatan lisan dan tangannya. Dan muhajir sejati adalah orang yang berhijrah dari hal yang dilarang oleh Allah‘ “. (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam riwayat At Tirmidzi dan An Nasai terdapat tambahan: “Seorang mu’min sejati ialah mu’min yang menjaga darah dan harta muslim yang lain“.

Dalam riwayat Al Baihaqi terdapat tambahan: “Mujahid sejati ialah mujahid yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Allah”.

Yang terpenting, ini adalah SUNNAH

Yang terpenting, ini adalah SUNNAH

1. BAB duduk, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien. BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan. —> dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.

2. Kencing berdiri resiko prostat dan batu ginjal. Kencing jongkok lebih bersih dan menyehatkan. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

3. Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna. Bilamana dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

4. Makan dan minum berdiri mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih santun dan menyehatkan. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

5. Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk dilantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara, makanan dan air. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

6. Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan dan membuatnya lebih siap. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

7. Tengkurep & terlentang tidak bagus untuk kesehatan. Tidur menghadap kanan lebih menyehatkan. —> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

8. Banyak Rahasia Sunnah yg telah diteliti para pakar, dari segi hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yg dikatakan : dibalik sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tau manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah mengikuti adab dan tuntunan Rasul.

9. Seorang dokter Eropa berkata : jika semua manusia amalkan 3 sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, sunnah tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karna tidak ada pasien.

Mari kita semua amalkan, 24 jam hidup dengan sunnah. Bahkan tidur lelap, setiap detiknya akan dianggap dzikir jika sesuai dengan sunnah. “Barang siapa menghidup- hidupkan sunnahku, dia cinta kepadaku. Barang siapa cinta kepadaku, bersamaku di dalam surga”. SubhanAllah…

Namaku : UANG ( DUIT )

reshared by Ust Robby

Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.
Aku juga “bisa” merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia’ karena manusia mengidolakan aku. 
Banyak orang merubah kepribadiannya,­­­­ mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tdk mengerti perbedaan orang saleh & bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan org ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku.
Anak dan orangtua berselisih gara2 aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku spt Tuhan, bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jgn jadi hamba uang..

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?

Aku tdk pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tdk mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tdk akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadap sendiri kpd sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA.

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an dgn anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Ini informasi terakhirku:
Aku TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Salam ,

Ttd
UANG